Secara umum, manusia menginginkan kehidupannya penuh kebahagiaan, berkumpul dengan orang-orang yang disayangi, terbebas dari hutang, dan setelah meninggal mendapat tempat yang baik dengan terlahir di alam bahagia (surga). Buddha mengatakan keinginan-keinginan tesebut adalah wajar, diinginkan oleh kebanyakan manusia dunawi.
Namun realita yang terjadi, tidak semua keinginan-keinginan itu sesuai dengan harapan. Dengan
demikian, muncullah kekecewaan, ketidakmuasan, penderitaan. Tidak selamanya kita dapat berkumpul dengan orang-orag yang kita sayangi, barang-barang yang kita punyai pun dapat berubah, rusak atapun hilang. Itulah hukum alami yang berjalan. Segala yang berkondisi selalu berubah dan tidak kekal. Bahkan diri kita sendiri pun mengalami perubahan (anicca), tidak memuaskan (dukkha), dan bukan aku (anatta).
demikian, muncullah kekecewaan, ketidakmuasan, penderitaan. Tidak selamanya kita dapat berkumpul dengan orang-orag yang kita sayangi, barang-barang yang kita punyai pun dapat berubah, rusak atapun hilang. Itulah hukum alami yang berjalan. Segala yang berkondisi selalu berubah dan tidak kekal. Bahkan diri kita sendiri pun mengalami perubahan (anicca), tidak memuaskan (dukkha), dan bukan aku (anatta).
Untuk itulah Buddha memberikan solusi bagaimana agar kita dapat mengatasi dukkha, sehingga kita dapat mencapai kebahagiaan sejati, kebahagiaan yang tidak hanya bersifat sementara. Solusi itu merupakan Jalan mulia berunsur delapan yang merupakan bagian terakhir dari Empat Kebenaran Mulia. Jadi, dalam Empat kebenaran mulia tidak hanya ditunjukkan apa itu dukkha, tapi Buddha juga menunjukkan sebabnya, dan juga bagaimana cara mengatasinya sehingga kita dapat mencapai kebahagiaan.
Secara umum, solusi yang ditunjukkan Buddha terdiri dari:
1. Tidak berbuat jahat
2. Lakukanlah kebajikan
3. Murnikan pikiran
Secara umum, solusi yang ditunjukkan Buddha terdiri dari:
1. Tidak berbuat jahat
2. Lakukanlah kebajikan
3. Murnikan pikiran
Inilah ini jaran para Buddha
1. Tidak berbuat jahat
Hal ini dapat dilakukan dengan cara melatih sila. Minimal pancasila Buddhis kita laksanakan.
2. Lakukanlah kebajikan
Lakukan kebajikan mulai dari yang kecil-kecil seperti membebaskan binatang dari kesulitan, memberi mereka yang membutuhkan, dsb. Buddha menyebutkan terdapat 10 cara melakukan perbuatan baik yang disebut sebagai dasa kusalakammapata
Dalam usaha melakukan kebajikan, terdapat 4 usaha benar yang dapat kita lakukan:
- mencegah hal buruk yang belum muncul
- melenyapkan hal buruk yang sudah dilakukan
- melakukan hal baik yang belum dilakukan
- meningkatkan hal baik yang sudah dilakukan
3. Murnikan pikiran
Memurnikan pikiran akan lebih mudah jika kita sudah terbiasa untuk tidak melakukan kejahatan dan melakukan kebajikan. Latihan meditasi merupakan cara untuk melatih diri memurnikan pikiran.
Secara ringkas, yang perlu kita kembangkan untuk mengikis dan melenyapkan penderitaan adalah dengan cara menjaga moralitas (sila), mengembangan konsentrasi (samadhi), dan mengembangkan kebijaksanaan (pannya).
Untuk itu agar kita dapat hidup bahagia di dunia ini, bahagia pada kehidupan berikutnya, serta dapat mengatasi dukkha dengan cara mencapai Nibbana, marilah kita melaksanakan Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, dan indah pada akhirnya ini dengan penuh peehatian, penuh kewaspadaan, dan penuh kesadaran.
Sabbe satta bhavantu sukhitatta
(semoga semua makhluk berbahagia)
Sadhu... Sadhu... Sadhu...
1. Tidak berbuat jahat
Hal ini dapat dilakukan dengan cara melatih sila. Minimal pancasila Buddhis kita laksanakan.
2. Lakukanlah kebajikan
Lakukan kebajikan mulai dari yang kecil-kecil seperti membebaskan binatang dari kesulitan, memberi mereka yang membutuhkan, dsb. Buddha menyebutkan terdapat 10 cara melakukan perbuatan baik yang disebut sebagai dasa kusalakammapata
Dalam usaha melakukan kebajikan, terdapat 4 usaha benar yang dapat kita lakukan:
- mencegah hal buruk yang belum muncul
- melenyapkan hal buruk yang sudah dilakukan
- melakukan hal baik yang belum dilakukan
- meningkatkan hal baik yang sudah dilakukan
3. Murnikan pikiran
Memurnikan pikiran akan lebih mudah jika kita sudah terbiasa untuk tidak melakukan kejahatan dan melakukan kebajikan. Latihan meditasi merupakan cara untuk melatih diri memurnikan pikiran.
Secara ringkas, yang perlu kita kembangkan untuk mengikis dan melenyapkan penderitaan adalah dengan cara menjaga moralitas (sila), mengembangan konsentrasi (samadhi), dan mengembangkan kebijaksanaan (pannya).
Untuk itu agar kita dapat hidup bahagia di dunia ini, bahagia pada kehidupan berikutnya, serta dapat mengatasi dukkha dengan cara mencapai Nibbana, marilah kita melaksanakan Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, dan indah pada akhirnya ini dengan penuh peehatian, penuh kewaspadaan, dan penuh kesadaran.
Sabbe satta bhavantu sukhitatta
(semoga semua makhluk berbahagia)
Sadhu... Sadhu... Sadhu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar