Minggu, 10 Mei 2020

Karma, Kematian, dan Kelahiran Kembali

Di mana Karma berada? 
_______________________

Dalam Milinda Panhà sang raja terpelajar, Milanda,  bertanya  kepada seorang Arahat terpelajar,  Yang Mulia Nàgasena, 

“Yang Mulia, anda berbicara tentang karma baik dan karma buruk. Di mana karma-karma ini berada?” 

“Baginda raja, karma-karma ini berada di

Senin, 16 Desember 2019

Peta Kehidupan

Peta adalah petunjuk arah,
dibuat untuk memandu agar orang mengetahui jalur sehingga  tidak nyasar, dan juga mengetahui kondisi dan situasi di daerah tersebut agar kita dapat sampai tujuan dengan selamat. 

Tetapi jangan lupa,  situasi riilnya tidak selalu sama dengan di peta.
Bukankah jalan berlubang tidak ada dipeta, jembatan rusak tidak ada di peta, tanjakan dan turunan tidak ada di peta, orang menyeberang jalan tidak ada di peta, banyak anak kecil bermain tidak ada dipeta, binatang seliweran tidak ada di peta, jalan licin juga tidak ada di peta, apalagi batang pohon yang roboh. 

Artinya kita harus tetap berhati-hati dalam perjalanan walaupun sudah membawa peta.  

Tetap fokus pada tujuan, fokus pada jalan yang dilalui, fokus pada saat ini, bukan hanya fokus dan terpaku pada peta. Dengan demikian kita tidak kaku dalam menggunakan peta.
Lihat peta sebentar, lalu fokus pada jalan. Lihat peta lagi sebentar,  dan kembali fokus pada jalan. Bisa bayangkan apa yang terjadi jika dalam perjalanan kita lebih fokus pada peta? Bukan pada tujuan dan jalan?

Senin, 04 November 2019

Uraian Perenungan Tiratana (Buddha, Dhamma, Sangha)

Perenungan Buddhanusati

Iti Pi So Bhagava
Araham Sammasambuddho Vijjacaranasampanno
Sugato Lokavidu Anuttaro Purisadammasarathi
sattha Devamanussanam
Buddho Bhagava'Ti

ITIPI, SO BHAGAVA..Yang Terberkahi mempunyai kualitas-kualitas kebajikan, demikian:

1) Araham : manusia yang maha mulia
(a) Murni sempurna dari kotoran, sehingga tidak berbekas, bahkan yang samar-samar sekalipun, yang dapat menunjukkan keberadaannya,
(b) Tidak memiliki kemampuan untuk

Rabu, 16 Oktober 2019

Perlindungan dan Keselamatan dalam Ajaran Buddha

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhassa

Diri sendiri adalah pelindung bagi diri sendiri, siapa lagi yang bisa melindungi? Dengan diri sendiri sesungguhnya seseorang memperoleh
 perlindungan yang sangat sukar didapat
(Dhammapada 160)

Secara naluri, semua makhluk hidup memiliki berbagai cara untuk melindungi diri. Jika kita perhatikan berbagai jenis binatang, mereka memiliki cara masing-masing untuk melindungi diri dari ancaman predator, cuaca, atau yang lainnya. Cicak melindungi diri dari predator dengan cara menanggalkan ekornya, Bunglon melindungi diri dengan berkamuflase, Kalajengking dan lebah memiliki penyengat, dan banyak lagi contoh lain. Semua itu dalam usaha untuk melindungi diri agar mendapatkan keselamatan. Tetapi apakah cara-cara itu bisa melindunginya selamanya?

Ketakutan dan ketidaktahuan akan keadaan setelah kematian, menggiring manusia pada pencarian perlindungan agar memperoleh

Selasa, 15 Oktober 2019

Inti Ajaran Buddha

Secara umum, manusia menginginkan kehidupannya penuh kebahagiaan, berkumpul dengan orang-orang yang disayangi, terbebas dari hutang, dan setelah meninggal mendapat tempat yang baik dengan terlahir di alam bahagia (surga). Buddha mengatakan keinginan-keinginan tesebut adalah wajar, diinginkan oleh kebanyakan manusia dunawi.

Namun realita yang terjadi, tidak semua keinginan-keinginan itu sesuai dengan harapan. Dengan

Minggu, 06 Oktober 2019

Stop Bullying pada Diri Sendiri dan Orang Lain

“Bullying tidak baik untuk diri sendiri maupun orang lain”

Marilah kita merangkapkan kedua tangan di depan dada, bersikap anjali, untuk mengagungkan guru agung kita sang Buddha.
Namo tassa bhagavago arahato sammasambuddhassa 3x
Hendaklah ia menjaga ucapan dan mengendalikan pikiran dengan baik, serta tidak melakukan perbuatan jahat melalui jasmani. Hendaklah ia memurnikan tiga saluran perbuatan ini, memenangkan jalan yang telah dibabarkan para suci.
(Dhammapada: 281)

Namo Buddhaya,
Bapak/ibu dan saudara-saudara yang berbahagia, pada kesempatan ini saya akan menyampaikan topik tentang Bullying.
Saya pikir kata ini sudah familier di telinga kita semua. 
Di sekitar kita mungkin banyak kita jumpai tindakan-tindakan bullying, seperti mencela, mencemooh dan mengolok-olok menggunakan nama orangtua, mengancam akan melakukan sesuatu, seperti melukai atau menyakiti secara fisik, membicarakan, menggosipkan dan menjelek-jelekkan orang lain di belakang.
Menurut Wikipedia, bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk

Kamis, 03 Oktober 2019

Ketuhanan Buddhisme

Salah satu topik yang paling menarik dibahas dalam ajaran Buddha adalah topik tentang ketuhanan. Karena konsep ketuhanan dari sudut pandang Buddhisme ternyata jauh berbeda dengan konsep-konsep ketuhanan agama lain. Jika dalam agama lain, mungkin terbiasa dengan konsep bahwa Tuhan adalah pencipta alam beserta isinya, yang maha tahu, maha pengasih, maha pemurah, pemaaf, dan penentu segala sesuatu yang ada dan terjadi di dunia ini. Tuhan adalah sosok adikuasa  dimana manusia sebagai salah satu makhluk ciptaannya wajib tunduk dan memuja-Nya, meminta segala sesuatu dengan cara berdoa pada-Nya. Namun, jika kita lihat dalam ajaran Buddha, konsep di atas tidak pernah kita temukan. Mengapa?